U.S. Secretary of State Hillary Clinton visited Indonesia on February 18 and 19 during her first official overseas trip, demonstrating a clear U.S. interest in developing the already strong relationship with Indonesia into a long-term partnership based on shared values. Her first trip to the country since she visited as First Lady in 1994, Secretary Clinton exchanged views with both senior government officials, a cross-section of civil society representatives, and ordinary Indonesians.
Secretary Clinton met with both President Yudhoyono and Foreign Minister Wirajuda, and discussed the two countries’ intentions to develop a “comprehensive partnership,” highlighting the fact that the global economic crisis and other challenges create an opportunity for deeper cooperation and the promotion of shared interests bilaterally, regionally and globally. She also visited ASEAN Secretary-General Surin at the regional organization’s headquarters and underscored U.S. commitment to the region and appreciation of Indonesia’s leadership role in ASEAN.
In addition, Secretary Clinton reached out to regular Indonesian citizens, appearing on the popular “Dahsyat” show and discussed everything from U.S. policy towards the Middle East to her preferences in music. She exchanged views with seven Indonesian reporters who covered the recent Presidential elections in the U.S. She said after a hard-fought election in any democracy, the candidates have a responsibility to pull together and work for the betterment of the nation. She also emphasized the need for more cooperation in higher education and for more exchange programs.
Lastly, her schedule included a walk around Jakarta’s North Petojo neighborhood, where she talked with local residents about their efforts to maintain a healthy environment. She saw firsthand how USAID and community partnerships collaborate on a number of environmental and child health programs to provide safe drinking water and community-based waste management.
TRANSLATION
Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton Mengunjungi Indonesia
Jakarta, 21 February – Kunjungan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton ke Indonesia pada 18 dan 19 Februari dalam lawatan resmi pertamanya ke luar negeri menunjukkan minat AS yang jelas dalam mengembangkan hubungan dengan Indonesia yang telah terjalin kuat dalam bentuk kemitraan jangka panjang berdasarkan nilai-nilai bersama. Dalam kunjungan ini, yang merupakan kunjungan pertama sejak kunjungannya sebagai Ibu Negara pada 1994, Menlu Clinton berbagi pandangan dengan pejabat senior pemerintahan, perwakilan masyarakat sipil lintas sektor, dan masyarakat umum.
Menlu Clinton bertemu dengan Presiden Yudhoyono dan Menteri Luar Negeri Hasasn Wirajuda, membahas keinginan kedua negara untuk membangun sebuah “kemitraan yang komprehensif,” dengan menekankan bahwa krisis ekonomi global dan tantangan-tantangan lain telah menciptakan peluang kerjasama yang lebih dalam dan mengembangkan kepentingan bersama secara bilateral, regional dan global. Menlu Clinton juga bertemu dengan Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Putsiwan di Sekretariat ASEAN dan menegaskan komitmen AS pada wilayah ASEAN serta penghargaan atas peran kepemimpinan Indonesia di ASEAN.
Menlu Clinton juga menjangkau warga Indonesia biasa, dengan muncul di sebuah acara TV populer Dahsyat dan berbicara banyak hal mulai dari kebijakan AS di Timur Tengah sampai jenis musik kesukaannya. Ia juga bertukar pandangan dengan tujuh wartawan Indonesia yang meliput pemilu Presiden AS belum lama ini. Ia mengatakan bahwa setelah pertarungan berat pemilu di setiap demokrasi, para kandidat punya tanggung jawab untuk bersatu dan bekerja demi kebaikan bangsa. Ia juga menekankan perlunya kerjasama lebih banyak di pendidikan tinggi dan program pertukaran.
Akhirnya, dalam kunjunganya Menlu Clinton meninjau kawasan Petojo Utara di Jakarta Pusat, di mana ia berbincang dengan penduduk setempat tentang upaya-upaya mereka menjaga lingkungan yang sehat. Ia melihat secara langsung bagaimana kemitraan antara USAID dan masyarakat berkolaborasi dalam beberapa program lingkungan dan kesehatan anak dalam penyediaan air minum sehat dan pengelolaan limbah berbasis masyarakat.
